Sword Art Online Jilid V BAB I (Bagian I)



"Selamat datang, meja untuk satu orang?"

Setelah seorang pramusaji membungkuk dengan hormat, aku menjawab bahwa aku sedang mencari seseorang, dan melihat suasana kafe yang luas ini.

Dari sebuah tempat duduk dekat jendela, ada sebuah suara keras yang memanggilku kesana.

"Hei, Kirito-kun, kemarilah!"

Musik klasikal yang anggun mewarnai tempat makan ini, dan percakapan-percakapan bersuara rendah hening seketika aku memasuki tempat ini, semua tatapan tertuju padaku disertai kritikan. Menggunakan jaket kulit tua dan celana jeans yang ditambal, sekitar 80% dari toko - wanita-wanita kelas atas yang sedang beristirahat dari kegiatan belanjanya - merasa bahwa aku sedang berada di tempat yang salah; Aku merasakan kebencian yang mendalam tertuju pada orang yang memanggilku kemari.

Jika itu adalah gadis yang cantik dan atraktif, aku mungkin bisa menahan rasa ini, tetapi sialnya, orang yang melambaikan tangannya padaku adalah seorang pria yang mengenakan jas. Aku tidak keberatan untuk menyembunyikan ketidaksenanganku dan duduk di kursi dengan suara 'dosun'.

Seorang pramusaji datang ke sebelahku untuk menyajikan segelas air dingin dan sapu tangan yang hangat, disertai buku menu. Saat aku membuka sampul indah yang terbuat dari kayu dan kulit, suara riang mengungkapkan dirinya dari sisi meja dihadapanku.

"Kali ini aku yang mentraktir, jadi, pesanlah apapun yang kamu suka."

"Aku akan melakukan itu tanpa kamu mengatakan itu."

Aku menjawab dengan ketus dan melihat menu; Yang mengejutkan adalah, menu termurah kafe ini «Choux à la Crème»[1] sudah berada dalam jangkauan 1200 Yen, dan dengan refleks alamiku, aku hampir memesan secangkir kopi polos. Setelah mengingat bahwa pria ini adalah birokrat berpenghasilan tinggi, dan bahwa biaya untuk hiburan ini akan ditanggung sebagai biaya bisnis oleh uang pembayar pajak yang sulit diterima, aku, yang hampir saja dibodohi, dengan tenang mulai memesan.

"Aah...aku mau pesan parfait au chocolat[2]... dan Mille-feuille[3]... dan secangkir kopi hazelnut[4].

Entah bagaimana, aku berhasil menyebut semua pesananku tanpa melakukan kesalahan dalam pengejaan meskipun aku tidak tahu sama sekali apa yang kupesan. Pesananku membuat biayanya bertambah hingga 3900 Yen. Aku telah mempertimbangkan untuk memesan hamburger dan milk shake, menggunakan perbedaan itu untuk dibandingkan dengan uang di sakuku.

"Baiklah, Tuan."

Waiter-shi[5] dengan fasih meninggalkan kami, dan akhirnya aku menarik napas, kemudian menatap pria bernama Kikuoka Seijirou yang sedang memakan puding besar dilengkapi krim segar ini.

Wajahnya bisa kamu gambarkan sebagai guru Bahasa Jepang yang serius dan ketat pada umumnya, dengan kacamata berbingkai hitam dan rambut yang norak. Walaupun tidak melihat hal tersebut, tentu saja dia adalah pegawai Pemerintahan Jepang. Dia termasuk dalam Kementerian Urusan Internal dan Komunikasi Teknologi, Divisi 2 Jaringan Lanjutan Terpisah, atau, sebutan dalam kementerian, Divisi Manajemen Jaringan Komunikasi Sektor Manajemen Penyimpanan Virtual;«Divisi Virtual».

Dengan kata lain, pria ini mengawasi keadaan dunia Virtual Reality baru yang kacau, sebagai agen pemerintahan... atau seseorang yang berpotensi menjadi 'kambing hitam'. Biasanya, aku akan merasa tidak enak jika dia dipecat, tetapi pada kenyataannya, kupikir itu sangat mungkin terjadi.

Itulah si sial Kikuoka-shi, yang akhirnya menelan suapan puding terakhirnya, menengadah untuk mengungkapkan sebuah senyum yang tak bersalah dengan kebahagiaan murni yang menempel pada wajahnya.

"Yah, Kirito-kun, maafkan aku telah memanggilmu kemari dengan pemberitahuan yang singkat begitu."

"Jika kamu merasakan penyesalan, seharusnya kamu tidak memanggilku ke Ginza pada mula-mula."

"Krim segar disini adalah yang terbaik. Sebaiknya aku memesan kue sus saat kita disini..."

Ketika aku mengelap tanganku dengan sapu tangan beraroma jeruk, aku menghembuskan napas dan berkata:

"... dan juga, kurasa kamu tidak berhak memanggilku 'Kirito'."

"Itu kejam sekali ~~ Bukankah aku adalah orang pertama yang ada disampingmu saat kamu bangun tahun lalu?"

Sialnya, itulah kenyataannya. Bangun setelah kabur dari «Permainan Kematian», orang pertama yang berkunjung adalah Kikuoka pada saat itu, bertindak sebagai agen tim counter-measure[6], di sebelah tempat tidurku.

Pada saat itu, aku menggunakan kalimat yang sopan, karena kurasa dia bermaksud baik dan benar-benar bersangkutan dalam hal ini, tetapi lambat laun aku sadar bahwa bukan hanya itu tujuannya mendekatiku, dan aku mulai menggunakan cara bicara yang tajam. Bisa saja dari awal dia berniat untuk mengeksploitasi aku - tetapi mungkin aku terlalu banyak menganalisa segala sesuatu.

Aku melirik Kikuoka, yang sepertinya tertekan karena memutuskan untuk menambah pesanan, dan aku membuka mulutku setelah sadar bahwa aku tidak boleh terlihat begini olehnya.

"Di berita dikabarkan bahwa ada tempat penyimpanan logam langka yang ditemukan di Teluk Sagami, dan pengurus yang bersangkutan telah mengorganisir tarian variatif dalam pengucapan selamat di Oklahoma. Jangan terlalu pusing memikirkan satu kue sus saja."

Kata-kata ini membuat Kikuoka mengangkat tangannya, mengedipkan matanya beberapa kali, dan senyum.

"Sebenarnya, aku tidak peduli dengan hasil yang didapat, karena itu tidak berhubungan dengan departemenku, aku tidak percaya kami akan mendapat keuntungan dari itu. Aku hanya akan menahan rasa laparku, demi kepentingan kondisi perekonomian kami."

Sang diplomat menutup buku menu, dan menghembuskan napas lagi.

"Baiklah, ini saatnya kamu memberitahuku tujuanmu memanggilku kemari... biar kutebak, ini hanya untuk menginvestigasi kejahatan virtual lagi, kan?"

"Oh, Kirito-kun mengatakannya dengan terus terang, ini membuatku jadi lebih mudah."

Setelah pernyataan yang berani itu, Kikuoka mengambil tas kantor dari kursi disebelahnya dan mengeluarkan tablet terminal yang sangat tipis.

Ya, lagipula, pria ini menggunakan orang-orang yang selamat dari kejahatan internet terbesar di Jepang, «Insiden Sword Art Online», sepertiku sebagai informan.

Biasanya, untuk menginvestigasi sumber sebuah tindakan kriminal, Public Safety akan membayar sejumlah uang berdasarkan informasi yang diberikan para kolaborator dan pengawas, dengan kata lain, membuat ini menjadi persetujuan bisnis. Jika keadaannya seperti itu, maka memanggilku kemari untuk makan kue bisa dipandang sebagai bisnis bagi Kikuoka.

Aku benar-benar ingin memikirkannya seperti itu, tetapi ini adalah orang yang melanggar aturan dengan memberitahuku rumah sakit dimana Asuna dirawat, dan itulah hutangku padanya.

Tanpa informasi itu, pencarianku terhadap Yuuki Asuna di dunia nyata akan tertunda dan mungkin, aku tidak akan bisa mengungkap rencana-rencana iblis yang dibuat Sugou Nobuyuki dan menyelamatkan Asuna dari genggamannya.

Dalam situasi pada saat itu, aku tidak terlalu keberatan menjadi pengawas Kikuoka. Meskipun akhir-akhir ini aku telah berhenti menggunakan tutur kata yang sopan mulai memesan kue-kue yang mahal.

Sementara itu, entah dia tahu tentang fakta itu atau tidak, dermawanku ini sedang bermain dengan tablet terminal miliknya dan berkata dengan malas:

"Baiklaaah, tentang itu, kali ini adalah tentang peningkatan rata-rata kejahatan dalam ruang lingkup virtual, kau tahu.."

"Hm. Secara spesifik?"

"Mari kita lihat.. baru saja pada bulan November ini telah terjadi 100 kasus kejahatan virtual, perusakan properti, dsb. telah diobservasi dan didaftarkan. Apalagi, ada 13 kasus dimana perselisihan permainan VR telah mengarah pada pembuktian di dunia nyata, dengan 1 insiden yang mengarah pada kematian... kasus yang satu itu telah menjadi insiden yang lumayan besar jadi Kirito-kun pasti telah mengetahui hal ini, seseorang membuat tiruan pedang bernuansa barat dan mengayunkan itu disekitar Stasiun Shinjuku, menebas 2 orang hingga tewas. Heeiii, pedang itu memiliki panjang 1,2 meter dan berat 3,5 kg. Bagaimana bisa dia mengayunkan itu?"

"Seperti pemain ekstrim yang menggunakan obat-obatan dan berhalusinasi... walaupun melihat kasus ini saja dari segala perspektif tidak terlalu banyak membantu dibandingkan dengan kasus-kasus lainnya..."

"Tentu saja, dari rata kejahatan nasional, ini tidak ada apa-apanya, tetapi dipandang sebelah mata, mungkin permainan VRMMO melahirkan kekerasan sosial.

"Permainan VRMMO menyebabkan masyarakat menurunkan batas-batas tertentu pada kenyataannya. Itu adalah hal sesuatu yang bahkan kusadari."

Pada saat itu, seorang pramusaji datang tanpa terdengar dan membawa dua piring hidangan penutup dan secangkir kopi.

"Apakah semuanya sudah disajikan, Tuan?"

Setelah mengangguk, dia meletakkan tagihan dengan wajah yang mengerikan menghadap ke pinggir meja. Aku minum sedikit-sedikit kopi yang beraroma segar ini dan melanjutkan percakapan.

"..Ketika melihat PK[7] di kebanyakan permainan sebagai kegiatan sehari-hari, bukannya tidak mungkin lingkungan seperti itu dijadikan tempat latihan bagi pembunuh di dunia nyata. Apalagi jenis permainan yang baru ini, dimana memotong pergelangan tangan akan menyebabkan darah menyebar kemana-mana dan membelah perut akan menyebabkan organ tubuh bagian dalam bertumpahan. Diatas itu, para pemain ekstrim itu lebih baik melakukan bunuh diri daripada log out."

Sebuah tenggorokan dibersihkan dari meja dekat sini dengan suara 'ahem' yang menginterupsi, dua wanita waras menatapku dengan tajam. Aku menurunkan kepalaku, dan melanjutkan percakapan dengan suara yang lebih kecil.

"Diberikan kejadian sehari-hari seperti itu, tidak heran kalau beberapa orang bodoh melakukan hal itu di dunia nyata. Aku pun merasa semacam counter-measure perlu dilaksanakan, meskipun hukum hampir tidak ada gunanya dalam hal ini."

"Tidak berguna?"

"Tidak berguna."

Dengan sendok keemasan, aku memotong beberapa lapisan tipis kue dan krim pink dengan hati-hati, membawa itu ke mulutku dengan hati-hati saat aku berpikir, bahwa tiap suapan ini bernilai 100 Yen. Sambil menikmati tiap potong kue yang enak ini meleleh di mulutku, aku meneruskan percakapan kita tentang kekejaman ini.

".. bahkan tidak bisa jika kamu menutup jaringan ini, karena jaringan VRMMO relatif mudah untuk dibuat, tidak peduli berapa banyak yang bisa kamu larang di Jepang ini. Pemakai dan Pedagang cukup pindah ke luar negeri."

"Hmm..."

Tatapan Kikuoka yang bermatabat jatuh ke atas meja, dan setelah berpikir beberapa detik, dia membuka mulutnya.

"... Mille-feuille-mu kelihatannya... boleh kucicipi sedikit?"

"..."

Aku mengarahkan hembusan napas dalamku yang ketiga, bersama piringku, ke arah Kikuoka. Pembesar karir ini kemudian mencuri sekitar 280 Yen dari Mille-feuille-ku dengan penuh semangat, dan memenuhkan pipinya.

"Tapi kamu tahu, Kirito-kun, aku baru saja berpikir... mengapa PK? Bukankah hidup dengan akur satu sama lain lebih menyenangkan daripada membunuh mereka?"

"...Kamu juga bermain ALO, jadi seharusnya kamu tahu, sebelum FullDive, sudah ada MMORPG yang mengambil sesuatu dari orang lain. Bicara secara kasar, karena permainan-permainan itu tidak memilik akhir yang jelas secara teknis, beberapa bentuk dari selesainya permainan harus menyajikan motivasi pemain... seperti mengincar dan bermain dengan perasaan bahwa dia lebih hebat daripada orang lain, menurutku."

"Oh?"

Saat mengunyah, Kikuoka mengekspresikan wajahnya untuk meminta penjelasan lebih lanjut dari Kirito. Mengapa kita benar-benar harus membicarakan masalah itu? Dalam hati aku memikirkan untuk meracuninya, sebagian dari kepentingan balas dendam ketika aku melanjutkan:

".. Itu tidak terbatas dalam permainan saja. Ingin dikenal, Ingin mendaki lebih tinggi dari orang lain, bukankah itu merupakan struktur dasar masyarakat? Kamu bahkan harus mengerti orang-orang yang berada dalam satu departemen sepertimu, ada pegawai-pegawai pemerintahan yang iri kepada orang-orang yang memiliki gelar universitas yang lebih tinggi atau yang mendapat kenaikan pangkat yang lebih cepat karena ada kenalan; Tapi di sisi lain, mereke memandang rendah pegawai non-pemerintahan dengan rasa puas akan superioritas. Akhirnya orang-orang dengan superioritas dan inferioritas bisa makan kue dengan seimbang disertai wajah yang membawa kedamaian, bukan?"

Kikuoka menelan Mille-Feuille itu, dan senyum dengan hati-hati.

"Kamu lumayan jujur? Jadi bagaimana denganmu Kirito-kun? Bagaimana kamu menanggapi keseimbangan ini?"

"..."

Tentu saja, meskipun memiliki rasa rendah diri setinggi gunung, aku tidak berniat memberitahu pria ini. Dengan wajah bodoh, aku memarahi balik:

"... Yah, setidaknya aku bersama pacarku."

"Aku mengerti, aku sangat cemburu mengenai hal itu, Kirito-kun. Ketika kita bertemu lagi di ALO, maukah kamu memperkenalkanku pada gadis-gadis? Ambilah Raja Sylph sebagai contoh, dia adalah tipeku."

"Aku memberitahumu terlebih dahulu, di saat kamu mengatakan 'Sebenarnya aku adalah seorang birokrat kelas atas', kamu akan dipenggal."

"Jika itu dilakukan olehnya, maka aku tidak akan keberatan dibunuh sekali. - Jadi?"

"Jadi, tentang kerendahan diri ini, sangat susah untuk dipenuhi di dunia nyata. Ini bukan sesuatu yang dapat kamu peroleh tanpa kerja keras. Kamu harus belajar dengan giat untuk mendapatkan nilai yang lebih baik, menjadi lebih baik dalam bidang olahraga, menjadi lebih keren, atau lebih atraktif... Dimana semua itu membutuhkan banyak waktu dan tenaga dan tidak ada jaminan atas hasil akhirnya, lagipula diatas itu syarat-syaratnya hampir mustahil untuk dicapai."

"Aku mengerti. Setidaknya, aku belajar mati-matian untuk ujian-ujianku, dan tetap tidak bisa masuk Toudai[8]."

Untuk beberapa alasan, melihat Kikuoka tersenyum saat membicarakan topik itu, aku meredam keinginan untuk berkomentar dan segera melanjutkan pembicaraan.

"Kemudian, untuk menyelamatkan MMORPG. Disini, Waktu tidak akan terbuang sia-sia seperti di dunia nyata dan karaktermu akan bertambah kuat ketika menemukan item-item langka, mempelajari skill-skill yang lebih banyak, dan memiliki stats yang lebih tinggi. Tentu saja kamu tetap harus bekerja keras, tetapi karena itu masih sebuah permainan. Daripada belajar atau melatih otot-ototmu, ini jauh lebih menyenangkan. Memakai peralatan mahal untuk memamerkan levelmu yang tinggi ketika melintasi jalan-jalan utama, tentu saja kamu akan mendapat banyak perhatian iri dari orang-orang yang lebih lemah darimu... secara virtual. Jika kamu pergi ke tempat berburu, kamu bisa mengalahkan monster-monster dengan tenaga yang luar biasa, atau menyelamatkan sebuah tim yang sedang dalam bahaya. Diberikan ucapan terima kasih, dihormati -"

"Secara virtual?"

"...Tentu saja, itu hanya satu dari banyak elemen lainnya di permainan MMO. Tapi, permainan dengan jaringan sosial sebagai tema utamanya sudah lama ada, dan tidak ada yang lebih sukses daripada MMORPG."

"...Aku mengerti, permainan seperti itu sulit dalam memenuhi keinginan untuk merasa lebih hebat orang lain."

"Ya. - Kemudian VRMMO muncul. Dalam permainan seperti ini, kamu bisa berjalan sendiri di jalan tanpa sebuah avatar karakter. Dimana sebelumnya kamu mungkin harus berfantasi tentang itu di layar komputer, sekarang kamu benar-benar merasakan pandangan dari matamu."

"Hmm. Kupikir itu benar, karena ketika kamu berjalan dengan Asuna-chan di Yg-city, semua orang menatap kalian."

"...Kamu mengatakan hal-hal penuh dendam seperti itu secara terang-terangan. Dalam situasi apapun, dalam permainan VRMMO, selama kamu mempunyai waktu untuk melakukannya, siapaun akan merasa lebih hebat dari yang lain. Dibandingkan dengan seberapa keras kamu belajar, sehebat apapun kamu bermain sepakbola atau seberapa kaya dirimu, ini lebih sederhana, jauh lebih primitif, dan dibandingkan langsung terhadap naluri manusia."

"...Dengan kata lain...?"

"Dengan kata lain, itulah «Strength», fisik, kekuatan yang hebat. Dengan tanganmu sendiri, Kekuatan untuk memusnahkan lawanmu. Seperti sedang mengkonsumsi obat-obatan."

"...«Strength» ...Atau «Power» terhebat, huh."

Kikuoka bergumam disertai semacam nostalgia.

"...Anak laki-laki, siapapun itu, akan selalu mengincar kekuatan pada satu titik atau yang lain... melakukan hal-hal seperti membaca manga yang berbasis pertempuran dan ingin berlatih seperti itu. Tapi, kebanyakan dari mereka biasanya akan langsung mengakui kesia-siaannya dalam melakukan itu, dan mulai mengejar sebuah tujuan yang lebih realistis... - Aku mengerti, kuharap VRMMO bukan sebuah kesempatan lain untuk mengejar tujuan-tujuan itu."

Aku mengangguk, dan karena aku jarang berbicara banyak, aku minum kopi untuk membasahi kerongkonganku sebelum bicara.

"Aah. Beberapa permainan berjenis pertempuran sepertinya juga tergabung dalam kehidupan nyata, dimana aliansi-aliansi dan sekolah bela diri terbentuk."

"Oh? Artinya?"

"Dengan kata lain... karakter apa yang di pelajari dalam game bisa sangat baik menuntun mereka menjadi ahli dalam hal seperti Ini-dan-Itu-Gaya-Karate atau Disini-dan-disana-gaya-Kenpou.Selanjutnya itu bisa menghasilkan kejadian yang sama di Shinjuku dan Shibuya, menuju pada main hakim sendiri yang mengalahkan karakter musuh, sistem keadilan Tekken... Mengikuti hal itu, tentu saja saya tidak bisa mengajarkan kamu untuk mengerti perasaan mereka. Orang yang hidup dalam game jenis ini mungkin ingin mencoba keahlian yang mereka pelajari di VRMMO di dunia nyata... atau mungkin sudah melakukannya, kemungkinan itu mungkin tidak ada, yang malangnya bukan sesuatu yang bisa saya katakan - begitulah sentimen saya."

"Begitu... itu adalah pemaksaan konsep <<Strength>> VRMMO kedalam kenyataan,huh. Hey, Kirito-kun."

Kikuoka, wajahnya sekali lagi berubah menjadi serius, melihat ke saya.

"Itu, apakah kita hanya berbicara tentang masalah psikologi disini?"

"... Apa yang kamu maksudkan?"

"Menyampingkan pemberontakan psikologi mereka untuk melakukan aksi kekerasan menjadi rendah, dan juga bisa mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan yang di butuhkan untuk melakukan kekerasan... Dalam kenyataan, sifat fisik mereka kadang-kadang menyesuaikan pada perubahan tersebut... Itu hal yang tidak mungkin terjadi, kan?"

Sekarang, giliran saya untuk berpikir dan merenung.

"... Itu, menggunakan contoh dari sebelumnya, kekuatan fisik yang di butuhkan untuk mengayunkan sebuah pedang seberat 3,5 kg di Shinjuku, di kembangkan oleh laki-laki dalam dunia game... kamu artikan?"

"Ya, itu."

" Hmm... sistem FullDive yang berpengaruh pada sistem saraf manusia, itu kelihatannya beberapa riset baru saja di mulai. Tetapi di dalam kenyataan, berbaring untuk waktu yang lama tentu menghasilkan mengurangi kekuatan total, meskipun kekuatan kasar yang muncul secara sekejap bisa dihasilkan dari terdorongnya adrenalin beberapa saat... - tetapi itu lebih di bidang kamu daripada saya, kan?"

"Beberapa waktu lalu, saya pergi untuk mendengarkan apa yang seorang profesor katakan tentang neuropsikologi, dan itu seperti bahasa Yunani untuk saya... Kita mungkin sudah menyimpang jauh, tetapi kita mencapai tujuan hari ini. Tolong lihat ini."

Kikuoka memainkan tablet nya, dan memberikannya ke saya.

Saya menerimanya, dan di layar LCD. Saya melihat laki-laki yang tidak saya kenali, dengan rumahnya dan profil lainya. Dia berambut panjang, berkacamata bulat perak dan memiliki pipi dan leher yang gemuk.

"...Siapa ini?"

Menerima terminal nya kembali dari saya, Kikuoka menggerakkan jarinya.

"Beeeenar, bulan kemarin... pada tanggal 14 November. Di apartemen yang berlokasi di Nakano Ward, Tokyo, pemilik rumah menyadari bau yang tidak enak ketika membersihkan area di sekitar itu. Dia mencoba menghubungi penghuni kamar itu dengan menggunakan interphone, tetapi tidak ada jawaban dan disana tidak ada jawaban pada ponsel biasa juga. Tetapi lampu di kamar itu masih menyala saat dia melepaskan kunci elektronik karena penasaran, dan menemukan laki-laki ini... Shigemura Tamotsu, umur 26 tahun, mati. Kelihatannya dia mati lima setengah hari yang lalu. Disana tidak ada tanda-tanda kamarnya di rusak, dan tubuhnya berbaring di tempat tidur memakai ini di kepalanya..."

"AmuSphere, saya duga."

Saya punya satu juga di kamar saya juga, dua cincin emas saling melengkapi membentuk sebuah potongan head gear, mesin FullDive muncul di pikiran saya saat saya mengatakannya, ketika Kikuoka mengangguk lemah.

"Itu benar. - Dengan segera kami menghubungi anggota keluarganya, dan memerintahkan autopsi post-mortem untuk meng investigasi kematian yang misterius ini. Penyebab kematian : gagal jantung akut."

"Gagal jantung? Saat jantung tiba-tiba berhenti berdetak kan? Kenapa ini terjadi?"

"Kita tidak tahu."

"..."

Penulis : Rulli Rhamananda ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Sword Art Online Jilid V BAB I (Bagian I) ini dipublish oleh Rulli Rhamananda pada hari Jumat, 23 November 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Sword Art Online Jilid V BAB I (Bagian I)
 

0 komentar:

Posting Komentar